Ilustrator: Iink Muzayyarah


Oleh: Gadis*


Ayah ...

Detik kian berlalu

Menyisakan tangis

Melupakan egois

Menyisakan kenangan yang manis

Aku hanya ingin,

Aku ingin kau bermuara kembali

Berhenti menjelajahi bumi

Berhenti menjelajahi malam yang sunyi

Kembali tuk mengahapus rinai di pipi

Ayah, sudikah kau kembali?

 

Seribu Mimpi

Rumah yang katanya mereka adalah surga

Baginya adalah neraka penuh nestapa

Berdiri kokoh bak istana

Namun penuh rintih di dalamnya

Gersang, tak ada kehidupan yang benar benar nyata

Lihatlah ..

Bagaimana penghuni kecil itu berlari

Gadis kecil dengan seribu mimpi

Yang kalian tinggal sejak dini

Terseok-seok mengejar mimpi-mimpi

Esok, dengan hati yang masih teriris

Tetap ia kejar impiannya yang manis

 

 

 

 

 

Surat Kecil Untuk Tuhan

 

Tuhan...

Ini adalah aku

Terlahir dari keluarga yang berantakan

Tumbuh dalam benih kekerasan

Bertahan dari sisa-sisa harapan

 

Tuhan...

Ini adalah aku

Memiliki dua jiwa dalam satu tubuh

Di satu sisi aku begitu ceria

Di sisi lain aku begitu kelam dan lara

 

Ragaku terjerambab oleh rindu

Langkahku terseok-seok bersama pilu

Sayapku telah patah dan hatiku telah rapuh

Mengingat keluargaku yang tak lagi utuh

 

Tuhan...

Kumohon kau mendengar doaku

Doa gadis kecil yang tengah jatuh

Meratapi rumahnya yang kini telah runtuh

 

Tuhan..

Tolong katakan pada semesta

Bahwa aku masih pantas untuk bahagia

Meski telah hina dan tak pernah dianggap ada

 

Situbondo, 28 Oktober 2020

-Gadis Amilia

 

 

Ibu

Bu...

Gadis kecilmu yang dulu kini telah dewasa

Kini dia paham bu, arti sebuah rasa

Dia bukan gagal dalam kisah cintanya

Bukan pula dari persahabatannya

Namun, hatinya teriris celotehan mereka

 

Ibu...

Tolong dengarkan curahan hatinya

Dia butuh pundakmu tuk bersandar

Dekapanmu tuk berlindung dari ingar bingar

 

Bu...

Ajari dia untuk tidak menyerah

Meski hati dan jiwanya telah lemah

Tolong ajari dia bersikap tabah

Hingga tak mengenal keluh kesah

 

Ibu...

Sebenarnya apa salah dia?

Sehingga dia tampak begitu hina

Dia bagai terabaikan dalam keluarganya