Ilustrator : link Muzayyaroh


oleh : Wilda Zakiyah

 

Katanya, valentine adalah hari kasih sayang. Hari mesra untuk yang punya pasangan dan hari perang galau untuk para jomlowan-jomblowati. Kira-kira begitu. Hari valentine diperingati pada tanggal 14 februari (hari ini). Happy valentine's day buat kamu yang berpasangan maupun yang sendirian. Hari kasih sayang dari perempuan dan untuk perempuan.

 

Tanpa menunggu hari valentine harusnya kita sudah harus saling menyayangi, yah meskipun moment ini lebih istimewa. Berbicara tentang valentine yang dirayakan oleh masyarakat berpasangan, terkait pasangan mungkin saya sebagai penulis curhatan ini sedikit merasa getir. Masak putus sebelum hari valentine, kan gak lucu. Gaperlu dipancing pakai bawang buat nangis, mengingat saat-saat ditinggal doi saja sudah nangis bombay.

 

Tapi tenang, sebelum valentine ternyata ada tulang punggung yang mau melengkapi tulang rusuk. Mau nulis surat sebenarnya, malah jadi curhatan. Ya gapapa kan, gaakan ada yang ngomel juga.

 

Sebagai seseorang yang sering tersakiti pastinya pernah merasa patah hati, patah, patah, patah, patah lagi, patah sekali lagi, patah terus, patah yang sangat patah, dan akhirnya mati rasa. Memilih sendirian tapi bukan berarti kesepian. Jadi singkatnya begini, perempuan yang mati rasa akan lebih respect ke banyak laki-laki, merasa bahwa semuanya sama saja, tidak akan ada rasa cinta atau nyaman di dalamnya. Sudah kebal dengan ungkapan-ungkapan manis yang omong kosong. Barangkali sudah lelah atau masih di fase menyembuhkan luka.

 

Saya pernah di fase itu sampai semua tentangnya menjadi hal yang tidak lagi mengusik saya, kehadirannya tidak lagi saya pedulikan, segala hal tentang dia sudah jadi biasa saja. Lupa tentang dia bukan berarti lupa sakitnya.

 

Saat itu di tengah kesibukan saya yang mengurus kegiatan organisasi ekstra kampus, ada seseorang yang saya kenal sebagai orang yang begitu dingin (kata netizen "dinginnya udah kayak kulkas 35 pintu") dan anti perempuan, tiba-tiba saja mendekati saya dan menawari bantuan mengurus beberapa pekerjaan. Malamnya dia membawakan saya makan lengkap dengan minumnya "makan dulu, sudah dari pagi kamu belum makan" katanya. Dia menunggu saya sampai selesai makan. Saya kira itu hanya bentuk perhatian-perhatian kecil. Mana mungkin orang yang mati rasa seperti saya mau dengan mudah membuka hati hanya karena diberi secuil perhatian saja? Tidak semudah itu, sayang~

 

Beberapa hal yang membuat saya yakin adalah kesungguhannya dalam beberapa minggu dia mendekati saya. Sabar dan tidak mudah marah. Beberapa kali saya menguji sabar dan kesungguhannya, tidak goyah sama sekali. Sampai akhirnya dia berani mengenalkan saya pada keluarganya. Barangkali saya perlu memberi hati saya kesempatan sekali lagi untuk merasakan jatuh cinta dan dibahagiakan. Pun jika nanti harus patah lagi, saya rela. Apa salahnya mencoba membuka hati sekali lagi, bukan?


Kalender ternyata terus merangkak maju. Seperti berkejaran dengan hari. Tanggal istimewa dengan moment yang tidak pernah dilewatkan kebanyakan remaja, saya turut bahagia sebab dia ada untuk melengkapi yang ganjil. Biar gak digojlokin jomlo terus kan. Hehe

 

"Terima kasih selalu ada, sayang."

 

Kejutan dari doi yang membuat saya merasa diistimewakan. Panjang umur yaa, rasa cintamu untuk saya.

 

Hari valentine umumnya memberi cokelat, bunga, boneka dan beberapa hadiah manis untuk pasangan. Kamu sudah diberi apa sama doi? Atau kamu yang ngasi? Bahagia terus ya para pasangan baik. Sini peluk yang jomlo, hari ini jadikan hari kasih sayang dan saling menguatkan untuk sesama perempuan.

 

Yuk berbagi cerita juga di sini, tentang pasangan kalian atau alasan kalian memilih sendirian. Cakanca.id siap menampung apapun yang ada di hati, pikiran dan perasaan kalian. "Selamat Hari Valentine, Perempuan Hebat."


_____________________________________________________________

penulis adalah perempuan yang kembali menemukan tambatan hatinya setelah patah hati.