https://deteksi.id/wp-content/uploads/2019/04/karna.jpg

Pemilu Kepala Daerah Situbondo selesai digelar pada tanggal 9/12/2020. Calon Bupati Situbondo nomor urut 01, H. Karna Suswandi - Nyai Khoirani (Karunia) keluar sebagai pemenang dengan 53% suara. Mereka unggul 6% suara dari Calon Bupati Situbondo nomor urut 2, H. Yoyok Mulyadi - Abu Bakar Abdi (Mulya Abadi).  Akan tetapi, pelantikan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Situbondo akan digelar pada Januari 2021. Karna Suswandi dan Nyai Khoirani berharap agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan dengan tidak berkerumun ataupun melakukan konvoi saat dilaksanakannya penetapan Pilkada 2020.

Di tengah kegembiraan Adipati Karna atas kemenangannya sebagai Bupati, beliau tak lupa untuk mengingatkan masyarakat agar selalu mematuhi protokol kesehatan. Hal ini beliau lakukan agar mata rantai Covid-19 di Situbondo dapat dikendalikan atau bahkan dihilangkan. Kepeduliannya terhadap masyarakat telah terlihat jauh sebelum beliau menduduki kursi Bupati Situbondo.

Dilansir dari Ngabarin.id, saat Adipati Karna dibawa untuk melihat 20 titik longsor pada kawasan perkebunan Kayu Mas, beliau dengan senang hati menanggung biaya mobilisasi alat dan operator. Padahal saat itu belum ada bantuan dari pemerintah setempat maupun daerah. Dibantu oleh masyarakat yang patungan untuk membeli bahan bakar, pembenahan berhasil dilakukan dalam waktu 10 hari dengan biaya Rp 7,5 juta.

Dari tindakannya tersebut, terlihat bahwa Adipati Karna tidak melakukan sesuatu untuk tujuan tertentu. Beliau murni melakukannya untuk membantu sesama sebagai realisasi sila pancasila ke-2 yakni, kemanusiaan yang adil dan beradab. Dengan membantu sesama tanpa dukungan pemerintah bahkan merogoh kocek pribadi sangat sulit untuk dilakukan orang-orang zaman sekarang. Mereka akan berpikir keuntungan dan kerugian yang akan didapat.

Sifat Adipati Karna yang sangat perduli terhadap masyarakat walaupun ia bukan bagian dari Pemerintah Situbondo saat itu. Harus menjadi teladan bagi semua orang, terutama pihak pemerintah. Dengan tanggap, ia membantu para korban bencana agar kerugian yang mereka derita tidak semakin banyak.

Adipati Karna merupakan orang yang tepat untuk menyandang gelar Relawan Kemanusiaan. Ia memenangkan hati masyarakat dengan tindakan nyata yang dilakukannya. Beliau tidak memiliki obsesi terhadap jabatan bupati karena saat itu memiliki jabatan di birokrasi. Akan tetapi karena ingin membangun tanah kelahirannya, dilepaskanlah jabatan birokrasi yang beliau miliki.

Spanduk-spanduk yang terpasang di sepanjang Kabupaten Situbondo dengan tulisan ‘Bung Karna, Kami Tunggu di Situbondo 2020’, merupakan bukti nyata bahwa Adipati Karna telah memenangkan hati masyarakat Situbondo. Kepulangannya diharapkan bisa mengangkat Situbondo lebih baik lagi. Kerja nyata untuk masyarakat saat beliau bukan anggota pemerintahan Situbondo telah menggerakkan hati rakyat untuk lebih proaktif dalam politik.

Ketulusan Sang Adipati untuk membangun kotanya sendiri tak lepas dari kecintaannya. Saat beliau tidak berdomisili di Situbondo namun masih mampu membantu rakyat Situbondo, artinya saat beliau nanti resmi menjadi Bupati Situbondo maka perubahan yang akan terjadi akan jauh lebih dirasakan oleh masyarakat.

Kepiawaiannya dalam bidang birokrasi tidak perlu diragukan. Beliau berkali-kali membawa kabupaten lain ke kancah Nasional. Inovasi-inovasi yang beliau ciptakan berhasil membangun daerah tersebut. Salah satu prestasi beliau ialah program Ngapling (Ngaspal Keliling) dan Incar (Irigasi Lancar) yang berhasil di Lumajang. Tim yang beliau bentuk dengan cepat merespon aduan warga sehingga warga tidak perlu resah saat berkendara.

Prestasi terbesar seorang anggota birokrasi bukan saat dirinya mendapat penghargaan. Akan tetapi, saat programnya berhasil menenangkan hati masyarakat. Dengan program yang kreatif serta inovatif, Adipati Karna mendapatkan tempatnya di hati masyarakat.

Adipati Karna sangat pantas mendapatkan gelar Sang Relawan Kemanusiaan. Beliau bukan hanya mempidatokan cara yang tepat untuk mendapatkan hati rakyat. Namun beliau turun langsung ke lapangan dan berbaur dengan masyarakat. Tidak perduli seperti apa kondisi dari orang dibantunya, Adipati Karna tidak pernah mengharapkan bantuan.

Ide agar dirinya mencalonkan diri sebagai Bupati dicetuskan masyarakat, bukan dirinya. Beliau adalah contoh anggota birokrasi yang berintegritas dan mementingkan rakyat di atas kepentingan yang lain. Oleh karena itu jabatan yang di milikinya saat ini sangat pas dengan kepribadiannya yang mendahulukan rakyat