Pemanfaatan Aplikasi Tiktok Sebagai Media Dakwah Islam

Oleh : Ira Atika Putri

(Mahasiswa Prodi Sastra Inggris, Fakultas Humaniora, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang)


Di era modern seperti saat ini teknologi semakin berkembang pesat. Segala sesuatu dapat diselesaikan dengan cara-cara yang praktis. Dunia Informasi misalnya, yang saat ini seakan tidak bisa terlepas dari teknologi. Masyarakat modern yang semakin mengandalkan teknologi sebagai sumber informasi dan komunikasi nya menjadikan teknologi yang ada dirancang semakin canggih.  Seperti keberadaan smartphone dan juga internet yang membuat manusia semakin mudah berinteraksi dan juga mendapat informasi dari berbagai media. 

Seiring berjalannya waktu, kini internet telah menjadi kebutuhan bagi masyarakat untuk mengaplikasikan media sosial. Menurut Caleb T. Carr dan Rebecca A. Hayes (2015) – Media sosial adalah media berbasis Internet yang memungkinkan pengguna berkesempatan untuk berinteraksi dan mempresentasikan diri, baik secara seketika ataupun tertunda, dengan khalayak luas maupun tidak yang mendorong nilai dari user-generated content dan persepsi interaksi dengan orang lain. Kehadiran media sosial memberikan dampak yang begitu besar bagi kehidupan  masyarakat modern, yaitu memberi kemudahan untuk bersosialisasi dan juga berkomunikasi.

Tiktok merupakan salah satu aplikasi di media sosial yang sedang ramai menjadi media konsumsi para masyarakat.  TikTok,  adalah sebuah jaringan sosial dan platform video musik Tiongkok yang dluncurkan pada September 2016 oleh Zhang Yiming, pendiri Toutiao. Aplikasi tersebut membolehkan para pemakai untuk membuat video musik pendek mereka sendiri. TikTok saat ini tengah digandrungi oleh semua kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, bahkan lansia.

TikTok adalah jejaring sosial media dalam bentuk video. Dimana semua orang dapat membuat video dalam durasi 15-60 detik. Selain itu TikTok juga menyediakan banyak filter menarik yang menambah unsur estetika didalamnya. Dulunya TikTok sempat dipandang buruk oleh beberapa kalangan, karena kebebasan mengunggah video apa saja disalah gunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Namun, saat ini konten video TikTok menghasilkan banyak manfaat untuk para penggunanya. Mulai dari pengetahuan umum, sejarah, komedi, bahkan konten dakwah Islam pun ada di dalamnya. 

Banyak para kreator konten dakwah yang cukup terkenal dan juga di gemari para warga TikTok. Seperti contoh Ustadz Syam yang dijuluki sebagai “Bapak CEO Al-Tiqtoqiyah” karena selain konten dakwah nya yang sangat membantu para orang-orang awam, Ustadz Syam memberikan lelucon di tengah proses dakwahnya. Semua orang dapat bertanya mengenai hukum-hukum dalam Islam dan akan langsung mendapatkan jawabannya disana. Selain Ustadz Syam, ada tokoh idola baru dalam kalangan remaja, Husain Basyaiban, Ustadz Agam, Raihan Habib, dan masih banyak lagi. Mereka menjadi idola banyak orang, tidak hanya yang beragama Islam, bahkan orang dari agama lain pun juga mengakui sangat menyukai konten dakwah yang diberikan para Ustadz-Ustadz ini. 

Dengan cara baru ini, syiar Islam pun terasa lebih mudah dijangkau dan dipahami. Yang masih ragu-ragu dengan hukum dapat menemukan jawaban secara gamblang disertai dengan dasar ayat Al-Qur’an dan juga hadits. Sehingga tidak perlu diragukan lagi keabsahannya. Pemanfaatan tiktok dalam bidang dakwah ini dilakukan karena semakin hari, penggunaan TikTok disegala kalangan semakin tinggi. Sehingga tidak perlu repot lagi memandang aplikasi TikTok sebelah mata saja. 

Oleh karena aplikasi TikTok yang berefek candu bagi para penggunanya, tidak ada salahnya jika berada di tangan pengguna yang cerdas. Segala baik buruknya sesuatu memang tergantung di tangan siapa sesuatu itu berada. 




Ira Atika Putri lahir di Situbondo, Jawa Timur. Mahasiswa Prodi Sastra Inggris, Fakultas Humaniora, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Sejak SD sangat gemar menulis puisi, cerpen, dan karya tulis lainnya. Sering mengikuti lomba kepenulisan dan menerbitkan 1 buku antologi cerpen berjudul “Pena Jihad”.