Oleh:
Aster*
Adikku, yang lugu dan
baik hatinya.
Hidup memang berat dan
seringkali bercanda tanpa kelucuan. Kakimu pincang, pergelangan kaki penuh
nanah, sekujur tubuhmu anyir darah, tapi pikiranmu kuharap tetap terarah. Dunia
memang suka mencabik-cabik kita, dik, tapi tolong tetaplah peluk tubuhmu yang ringkih
itu, rusakmu tidak membuatmu terdampar di bawah belenggu.
Adikku, yang ramah dan
lembut tutur katanya.
Kamboja merah muda sama
meronanya seperti pipimu saat kupuji dulu, sama indahnya seperti gurat
senyummu. Tapi bukankah kamu tahu, dik? Bunga kamboja sangat pahit rasanya,
sama seperti hidup yang kamu ceritakan di kertas lusuh. Dulu aku mengira kamu
suka warna merah muda, sebab itu cocok dengan kerudung yang pernah kamu kenakan
saat acara pujian pada Tuhan. Adikku, aku salah mengira, ternyata merah muda
itu adalah darah yang sudah mengering karena terlambat disembuhkan, terlambat
dibebat, dan terlambat diselamatkan. Darah kering itu bercampur air matamu,
dik. Merahnya pudar, pasti nyeri sekali.
Adikku, yang pendiam dan
suka menyendiri.
Kemarilah. Tubuhku
memang dingin dan tidak bisa menghangatkan, tapi kamu bisa berteriak bebas di
depannya, kamu juga boleh menyumpah serapah siapapun yang membuat hatimu
berantakan.
Kemarilah. Jangan merasa
tidak berdaya, sebab kamu jauh lebih berharga. Warnamu jangan lagi pudar, nanti
binar matamu bisa hilang. Ada aku, ada aku, dik!.
Adikku, yang pintar dan
suka bermain pewarna.
Surat ini harus sampai
padamu, setelah membacanya kamu boleh membuangnya, tapi kamu tidak boleh
membuang hidupmu. Kamu tidak bersalah, kamu hanya setangkai bunga kamboja yang
dilema oleh arah mata angin yang menerpa. Andai itu aku, kuatku tak akan sampai
di batasmu. Andai itu aku, bukan lagi merah muda warnanya, bisa saja abu-abu
atau lebih petang dari itu.
Adikku, tempat segala cinta bertumpu.
Surat ini harus sampai, sebab jika tidak maka rantingku pasti patah lebih dulu, dan kupastikan daunku gugur menyeluruh.
Surat ini memang tidak
asyik dibaca, sebab bukan untuk orang lain, ini untuk kamu.
Surat ini harus sampai!.
*Untuk kamu, yang merasa
hidup ini tidak berpihak dengan semestinya kepadamu.
_________________________
*) Seseorang yang sedikit memaksa agar suratnya ini lekas sampai.
0 Komentar