Oleh: Yuda Yuliyanto*  


Situbondo secara ekonomi masih belum mapan, namun usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di kabupaten Situbondo tetap menjadi tulang punggung perekonomian di daerah. Mas Rio dan mbak Ulfi sebagai kepala daerah saat ini terus menggencarkan kebijakan UMKM Naik Kelas sebagai strategi memperkuat ketahanan ekonomi daerah, serta mengurangi pengangguran, dan mendorong daya saing kabupaten. Kebijakan ini merupakan komitmen visi misi Mas Rio dan Mbak Ulfi sebagai kepala daerah dalam mendorong transformasi nyata menuju UMKM Naik Kelas.

Dalam analisis saya, UMKM Naik Kelas bukan hanya sekadar slogan belaka; ini akan benar-benar terjadi di Kabupaten Situbondo. Konsep UMKM Naik Kelas terus digalakkan oleh Mas Rio dan Mbak Ulfi selaku kepala daerah.

Apalagi dalam waktu dekat pejabat pusat wakil menteri yang membidangi UMKM akan turun langsung untuk meninjau Kabupaten Situbondo. Ini terobosan baru yang dilakukan Mas Rio untuk terus mendukung UMKM Situbondo naik kelas.

Tinggal bagaimana masyarakat Situbondo menyambut baik hal positif ini. Untuk menuju UMKM naik kelas, tidak hanya dilakukan oleh kepala daerah saja, tetapi semua stakeholder harus bahu-membahu mewujudkan mimpi besar ini.

Saya berharap peran pemerintah harus sebagai orkestrator ekosistem UMKM, bukan sekadar fasilitator. Mereka tidak cukup hanya menyediakan program, tetapi harus mampu menyinergikan semua pemangku kepentingan, dinas terkait, perbankan, perguruan tinggi, BUMD, pelaku usaha, bahkan komunitas digital. Membangun inkubator bisnis di kabupaten hingga memfasilitasi UMKM lokal masuk ke e-katalog pengadaan barang dan jasa pemerintah.

Kebijakan UMKM naik kelas ini akan menjadi tonggak penting dalam pembangunan ekonomi yang inklusif di Kabupaten Situbondo. Saya melihat UMKM bukan sekadar penerima bantuan, tetapi sebagai mitra strategis dalam membangun ekonomi lokal yang tangguh dan berdaya saing.

Langkah ini merupakan keberpihakan yang nyata serta keberlanjutan program dan visi misi dari komitmen Mas Rio dan Mbak Ulfi terhadap masa depan UMKM, karena UMKM yang naik kelas bukan hanya mengangkat ekonomi, tetapi juga martabat rakyat kecil di daerah.

 

_______________

*) Penulis adalah dosen FISIP Universitas Bondowoso.